Pernah sekali atau beberapa kali, aku mendengar bahwa air mata tidak akan mengembalikan kematian di depan mata kita.
Tapi aku percaya, air mata dapat mengembalikan kita kepada sedikit penyesalan. Iya, penyesalan karena terlalu sedikit rasanya waktu yang telah dilalui bersama
Suasana haru ini, yang mengantarkan kita kepada memori bersamanya. Bersama seseorang yang sudah tiada. Seseorang yang telah bertemu Tuhan. Seseorang yang nafasnya tak lagi di dunia, namun kebaikannya semerbak di bumi fana ini,
Ah. Air mata ternyata tak seperti diriku. Ia tak pandai bersembunyi. Air mata ini jatuh. Menampakkan diri.
Sekarang hanya penyesalan. Dan air mata yang semakin mengantarkanku kepada penyesalan. Namun aku bahagia, Karena Tuhan memberikan rasa penyesalan ini. Setidaknya aku belajar untuk menjaga dan menghargai apa yang masih aku miliki saat ini. Terimakasih, Tuhan. Karena telah memberikan rasa penyesalan ini.
Tapi aku percaya, air mata dapat mengembalikan kita kepada sedikit penyesalan. Iya, penyesalan karena terlalu sedikit rasanya waktu yang telah dilalui bersama
Suasana haru ini, yang mengantarkan kita kepada memori bersamanya. Bersama seseorang yang sudah tiada. Seseorang yang telah bertemu Tuhan. Seseorang yang nafasnya tak lagi di dunia, namun kebaikannya semerbak di bumi fana ini,
Ah. Air mata ternyata tak seperti diriku. Ia tak pandai bersembunyi. Air mata ini jatuh. Menampakkan diri.
Sekarang hanya penyesalan. Dan air mata yang semakin mengantarkanku kepada penyesalan. Namun aku bahagia, Karena Tuhan memberikan rasa penyesalan ini. Setidaknya aku belajar untuk menjaga dan menghargai apa yang masih aku miliki saat ini. Terimakasih, Tuhan. Karena telah memberikan rasa penyesalan ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.