Sabtu, 23 Februari 2013

Mendetikkan waktu

Setiap nafas yang kita lewati, adalah rute penerbangan menuju apa yang akan datang. Ketika mata mulai melihat, maka ia begitu mudah untuk melupakan, atau mengingat sesuatu. Bukan soal waktu belaka, tapi soal 'detik'

Manusia begitu menganggap satu detik itu singkat. Bagi sang kelam, satu detik itu menyiksa dan gelap. Bagi sang pecinta, satu detik itu berharga dan indah.

Berapa detik waktu yang terbuang untuk melihat orang yang menyiksa di sekitar kita? Sesingkat itu kah, detik?

Atau butuh waktu berapa detik untuk mengucapkan sayang kepada orang yang dianggap lebih dari separuh jiwa. Melainkan seluruh jiwa...

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.